DAFTAR KPAY

Kenangan Raja Api

Posted by Yasrin on 4:16 AM


KENANGAN RAJA API

 Judul I
“Jalan terjal menuju dapur kehidupan”

Inilah cerita singkat dari sudut pandang dapur cinta harapan kami.  bukan puisi, bukan sajak, dan bukan  pula cerita mistis, hanya sekadar catatan jamak dari kami yang banyak makan cerita miris se-asam jeruk nipis. Ada cerita sedih sampai mengundang tangis dan ada juga cerita lucu membawa tangis yang bahkan kadang mengundang pipis.  Karena itu, hendak kami bagikan kepada kawan-kawan kami yang selalu ramai agar tetap saling bersilaturahmi.




Disini, dibangunan tua ini. masa kejayaan kami terukir miris. ahh.maksud saya terukir manis. Asal tahu saja, jalan kami menuju dapur ketika hendak makan, hanya dapat dilalui dengan jalan setapak yang sepi lagi menakutkan. Sebenarnya masih ada jalan lain. namun jalan itu bagi kami lebih menakutkan daripada jalan setapak yang langsung mengarah kepintu dapur. sudah banyak korban berjatuhan sejak pertama kali jalan itu digunakan. Dan entah sudah berapa banyak ikan, tempe dan krupuk yang juga menjadi korbannya. Jalan pintas itu curam dan licin terlebih ketika hujan. Jalan itu konon terbentuk karena endapan sampah, tanah dan lumpur, menjadikan jalan pintas tersebut terasa sangat berbahaya untuk dilewati.


Tepat dibagian kanan dapur. dibelakang jalan pintas, kecil namun jelas terlihat disana kolam berharga kami. perpaduan eceng gondok dan lumpur, benar-benar berhasil menjadi ikon penyakit kulit yang rata-rata santri nikmati. beberapa santri bahkan mengambil cuti untuk berlibur ke rumah saking dashyatnya gatal yang disebabkan kolam kesayangan kami. Yap empang gatal - mantap, benar-benar menunjukan hukum sebab-akibat secara gamblang, mudah dan cepat. Tak shalat maka turun empang. Sebab tak shalat akibatnya gatal menyayat.  Sekali lagi hukum sebab-akibat :D .
Empang kami itu selain wangi airnya menyayat hati dan reward yang kami terima dikulit kami, masih ada satu hal lagi yang benar-benar kami cintai yaitu partisipasi lumpurnya dalam membantu terbentuknya Syuko-syuko di ibu jari kaki kami lebih cepat dari yang diharapkan. Karena tekstur lumpurnya lembut, suko-suko yang dihasilkan juga berkualitas tinggi. Dapat diketahui dari warna gumpalan dan tingkat kewangiaanya. Pencapaian ini diharapkan terus ditingkatkan agar semakin terlindunginya kekayaan budaya indonesia,” tutur Ahmad Yunus selaku pemerhati suko-suko.
Majalah santri pernah mewawancarai dua narasumber terkait masalah ini, tamu yang diundang adalah bapak Abdul Kholik selaku produsen dan bapak Muh.Ikbal selaku penikmat/konsumen suko-suko terkenal asal Loeya. Berikut cuplikan wawancaranya.
Penanya : bagaimana tanggapan anda dengan bau suko-suko yang dihasilkan lumpur  empang gatal – mantap ?
Kholik : saya tidak bisa menjawab pasti tentang keharumannya. Itu bisa ditanyakan langsung kepada saudara Ikbal yang sudah merasakan produk saya secara langsung. Tapi saya yakin, kualitas dan tekstur yang dihasilkan dari ibu jari kaki kesayangan saya ini jauh lebih baik ketimbang mengambil bahan dari luar empang gatal mantap.
Penanya : kalau bapak ikbal sendiri sebagai konsumen bagaimana, Apakah puas dengan wangi yang dihasilkan?
Ikbal : seperti yang dikatakan saudara Kholik, saya puas dengan wanginya. Karena terbukti bertahan sepanjang malam dihidung saya.
Selain jalan menuju dapur yang ekstrem dan kerasnya wangi suko-suko empang gatal mantap, satu hal lagi yang ingin diceritakan oleh dapur cinta harapan kami adalah. Disiplinnya para santri menjalani latihan silat. Seperti yang diketahui, sudah menjadi keharusan sebuah pondok pesantren mengajarkan santrinya ilmu beladiri. Hal ini juga diterapkan kepada kami. Dari gambar petunjuk diatas, dapat dengan jelas kita lihat arena tarung kami. Tepat sekali jika menyebutnya silat cakar harimau. Jari-jari santri diasah keras dengan cara mencabuti rumput dan lumpur disekitar jendela kamar masing-masing hampir setiap hari. Tidak jarang tulang ikan beradu dengan cakar-cakar kami. Akibatnya, cakar kami terlatih dengan baik. Gesit dan cepat (kalo makan).
Dari sudut pandang dapur harapan kami, mungkin hanya itu yang bisa diceritakan singkat. Sedikit kata, kawan-kawan angkt.2012. menjadi lebih tua tidak berarti menghapus kenangan. Justru kenangan itulah yang menjadikan kita tetap menjadi saudara. Santriwan 2012, asrama 3.
At. Pesantren Ummushabri kendari. 2012


Nama Anda
New Johny WussUpdated: 4:16 AM

0 komentar:


jadi penulis di literabook (klik gambar)

KPAY Squad

KPAY Squad
volunteer

Total Pembaca

Powered by Blogger.

terjemah bahasa

CB